Dalam masyarakat, banyak yang mengenal Dissociative Identity Disorder (DID) atau sering disebut dengan kepribadian ganda sebagai sebuah fenomena misterius atau bahkan mistis. Namun, perlu kita ketahui bahwa DID adalah gangguan mental yang nyata dan telah diakui dalam medis psikiatri. Pemahaman yang tepat tentang kondisi ini sangat penting untuk mengurangi stigma dan mendukung orang-orang yang mengalaminya.
Mengenali Dissociative Identity Disorder
DID adalah gangguan disosiatif yang ditandai oleh adanya dua atau lebih kepribadian yang berbeda dan berdistingsi dalam satu individu. Kepribadian ini dapat muncul dan mengambil kontrol atas pikiran dan tubuh individu pada berbagai waktu. Kondisi ini biasanya muncul sebagai respons terhadap trauma ekstrim yang dialami, terutama pada masa kanak-kanak.
Gejala-gejala Dissociative Identity Disorder
Beberapa gejala umum yang biasanya dialami oleh orang dengan DID adalah:
- Amnesia
Orang dengan DID sering mengalami periode amnesia atau hilangnya ingatan tentang periode waktu tertentu, pengalaman spesifik, informasi pribadi dan/atau identitas diri.
- "Switching"
Istilah "switching" biasa digunakan untuk menggambarkan perubahan mendadak dari satu identitas/kepribadian ke identitas lainnya.
- Halusinasi
Dalam beberapa kasus, individu dengan DID mungkin mengalami halusinasi, termasuk mendengar suara orang yang berbicara yang sebenarnya tidak ada.
- Stres atau Distres yang Melumpuhkan:
DID juga seringkali melibatkan tingkat stres atau distres yang signifikan dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penanganan Dissociative Identity Disorder
Meskipun DID adalah kondisi yang cukup kompleks dan serius, tetap ada pengobatan dan terapi yang dapat membantu seseorang menghadapi dan mengelola kondisi ini dengan lebih efektif.
- Terapi Trauma-bertumpu
Pengobatan utama untuk DID umumnya adalah psikoterapi, khususnya terapi trauma-bertumpu. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memproses trauma masa lalu.
- Hypnosis
Hipnosis juga bisa menjadi bagian dari pengobatan DID. Dalam prosesnya, terapis dapat berkomunikasi dengan berbagai identitas/kepribadian dan berusaha mengintegrasikan mereka menjadi kesatuan.
- Terapi Kesadaran Diri
Terapi kesadaran diri juga bisa membantu. Dalam terapi ini, pasien diajarkan cara merasakan dan mengenali tanda-tanda perubahan kepribadian agar mereka dapat mengelola kondisi ini lebih baik.
Kesimpulan
Dissociative Identity Disorder, lebih dikenal dengan Kepribadian Ganda, adalah sebuah kondisi yang jarang terjadi namun sangat mengganggu bagi individu yang mengalami. Perlu kesadaran dan pengetahuan yang lebih dalam serta sistem dukungan yang kuat untuk mengatasi kondisi ini.
Harus diingat bahwa setiap individu dengan DID adalah manusia biasa yang memiliki kekuatan dan kelemahan, serta berhak untuk dihargai dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, mereka dapat belajar mengendalikan kondisi mereka dan menjalani kehidupan yang sehat dan bermakna.
Sedangkan untuk kita, sebagai bagian dari masyarakat, penting bagi kita untuk berempati, menghargai, dan mendukung mereka, baik secara emosional maupun psikologis, dan membantu mereka untuk menjadi warga masyarakat yang produktif dan disegani.